Saluran Update Edaran -GABUNG SEKARANG !

Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2025 Tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak Ke Sekolah

Peran Ayah dalam Sekolah dan Pendidikan Anak

Dalam konteks pendidikan anak, peran ayah sering kali dipandang sekunder dibandingkan ibu. Namun, jika ditelaah lebih dalam, ayah memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam membentuk karakter, motivasi belajar, serta kesiapan anak menghadapi dunia sekolah. Pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, melainkan juga pembentukan nilai, sikap, dan identitas. Di sinilah ayah hadir sebagai figur yang memberi warna berbeda dalam perjalanan pendidikan anak.

1. Ayah sebagai Teladan Nilai dan Integritas

Ayah sering menjadi simbol otoritas dan ketegasan dalam keluarga. Kehadiran ayah yang konsisten menunjukkan nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab akan menjadi teladan nyata bagi anak. Anak belajar bukan hanya dari kata-kata, tetapi dari perilaku sehari-hari. Misalnya, ketika ayah menunjukkan komitmen terhadap pekerjaan, ibadah, atau kewajiban sosial, anak akan meniru sikap tersebut dalam kehidupan sekolahnya.

2. Ayah sebagai Motivator dan Pendorong Prestasi

Banyak penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pendidikan anak meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar. Ayah yang aktif bertanya tentang pelajaran, mendampingi anak mengerjakan tugas, atau sekadar memberi apresiasi atas usaha anak, akan menumbuhkan semangat belajar. Dukungan emosional dari ayah membuat anak merasa dihargai, sehingga mereka lebih berani mengambil tantangan akademik.

3. Ayah sebagai Penyeimbang Peran Ibu

Dalam keluarga, ibu sering berperan sebagai pendidik utama yang dekat dengan anak. Namun, ayah hadir sebagai penyeimbang. Jika ibu lebih menekankan aspek kelembutan dan perhatian, ayah biasanya menekankan aspek kemandirian, keberanian, dan ketegasan. Keseimbangan ini penting agar anak tidak tumbuh dengan satu dimensi saja. Anak yang mendapat sentuhan kelembutan sekaligus ketegasan akan lebih siap menghadapi dinamika sosial di sekolah.

4. Ayah sebagai Jembatan dengan Dunia Luar

Sekolah adalah miniatur masyarakat. Ayah dapat membantu anak memahami bahwa pendidikan bukan hanya untuk nilai rapor, tetapi juga bekal menghadapi kehidupan. Dengan pengalaman kerja dan interaksi sosialnya, ayah bisa mengaitkan pelajaran sekolah dengan realitas dunia. Misalnya, ayah menjelaskan bagaimana matematika digunakan dalam pekerjaan, atau bagaimana keterampilan komunikasi penting dalam dunia kerja. Hal ini membuat anak melihat relevansi pendidikan dengan masa depan.

5. Ayah sebagai Pelindung Psikologis

Kehadiran ayah memberi rasa aman bagi anak. Anak yang merasa dilindungi akan lebih berani bereksplorasi di sekolah, mencoba hal baru, dan menghadapi kegagalan tanpa takut. Ayah yang mendukung anak ketika gagal ujian, misalnya, akan menanamkan nilai resilien: bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan kesempatan belajar.

6. Ayah dalam Pendidikan Karakter

Sekolah sering menekankan aspek akademik, tetapi pendidikan karakter tetap menjadi inti. Ayah berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, keberanian, dan kepedulian sosial. Ketika ayah mengajak anak terlibat dalam kegiatan sosial atau menunjukkan sikap adil dalam keluarga, anak belajar nilai-nilai yang akan membentuk identitas moralnya.

7. Tantangan Keterlibatan Ayah

Sayangnya, banyak ayah yang masih memandang pendidikan anak sebagai tanggung jawab ibu. Kesibukan kerja sering dijadikan alasan untuk tidak terlibat. Padahal, keterlibatan ayah tidak selalu membutuhkan waktu lama. Kehadiran sederhana—seperti menghadiri rapat orang tua di sekolah, membaca bersama anak, atau berdiskusi tentang cita-cita—sudah memberi dampak besar.

8. Ayah sebagai Mitra Sekolah

Sekolah membutuhkan dukungan keluarga untuk berhasil mendidik anak. Ayah dapat menjadi mitra aktif sekolah dengan berkomunikasi dengan guru, memahami kurikulum, dan mendukung program sekolah. Ketika ayah hadir dalam kegiatan sekolah, anak merasa bangga dan termotivasi. Kehadiran ayah juga memberi pesan kepada sekolah bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya institusi.

Kesimpulan

Peran ayah dalam sekolah dan pendidikan anak tidak bisa diremehkan. Ayah adalah teladan, motivator, penyeimbang, pelindung, sekaligus mitra sekolah. Kehadiran ayah yang aktif dan konsisten akan membentuk anak yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara karakter. Pendidikan anak adalah proyek bersama antara sekolah dan keluarga, dan ayah memiliki posisi strategis untuk memastikan anak tumbuh menjadi pribadi yang resilien, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan zaman.


Posting Komentar

© Insert. All rights reserved. Developed by Jago Desain